Wednesday, August 25, 2010

Mungkinkah Sisihkan THR untuk Tabungan

Tiap tahun, para karyawan menerima tunjangan hari raya (THR) dari tempat kerja. Jumlahnya bisa satu bulan gaji, bahkan ada yang lebih. Tapi, ada juga yang tak sampai satu bulan gaji. Yang pasti berapapun jumlah THR, karyawan jamak berkomentar: kurang.

Banyak karyawan mengeluh bahwa THR yang masuk ke rekening langsung habis untuk belanja atas nama 'menyambut hari raya'. Sepertinya sulit menyisihkan uang THR untuk tabungan atau tambahan modal investasi. Benarkah sesulit itu?

Berikut beberapa tips agar THR yang Anda terima lebih bermanfaat.

1. Hitung dan keluarkan zakat

Jangan lupa, THR adalah penghasilan tahunan. Jika telah mencapai nisab (jumlah wajib zakat), hitung dan keluarkan zakatnya. Jika terbiasa mengeluarkan zakat tiap bulan, zakat dari THR akan lebih besar. Anda bisa menghubungi berbagai lembaga zakat untuk mengetahui apakah penghasilan Anda telah terkena kewajiban zakat

2. Lunasi utang

Penerimaan THR membuat Anda memperoleh penghasilan tambahan. Manfaatkan untuk segera mengurangi utang karena lebih sulit membayarnya dengan penghasilan reguler. Prioritaskan membayar utang dengan bunga paling tinggi lebih dulu. Meski mungkin merasa THR Anda lenyap tanpa ada barang, hidup akan lebih ringan karena terbebas dari utang.








3. Tabung sebagian

Sebelum mengotak-atik sisa THR untuk keperluan hari raya, sisihkan THR minimal 10 persen untuk ditabung. Agar 'sulit' mengaksesnya gunakan tabungan tanpa ATM, atau rekening bersama suami-istri yang perlu persetujuan pasangan untuk menarik tabungan. Semakin besar THR yang Anda terima, jumlah tabungan bisa semakin besar.

4. Atur THR dengan pasangan

Apabila Anda dan pasangan sama-sama bekerja dan mendapat THR, tentunya kalian akan mendapat dua THR. Kalian bisa membagi THR siapa yang akan dialokasikan untuk keperluan hari raya dan THR siapa yang akan ditabung atau untuk keperluan pribadi lainnya.

Buat rencana pengeluaran selama Ramadan dan menjelang hari raya, hitung dan pastikan pengeluaran tidak lebih besar dari jumlah THR yang Anda miliki. Sebab seringkali orang terlena sehingga pengeluaran membengkak. Akibatnya, banyak pos-pos pengeluaran rutin yang terganggu.

5. Investasi

Anda juga bisa memilih berinvestasi. Agar aman, konsultasi dengan pakarnya jenis investasi apa yang paling cocok apakah membeli emas atau deposito, membayar premi asuransi pendidikan anak-anak, asuransi kesehatan, atau asuransi jaminan hari tua. (umi)


Dikutip dari news.yahoo.com
Selengkapnya...

Tuesday, August 03, 2010

5 Penyebab Karyawan Tidak Efektif Bekerja

Anda mungkin sering melihat karyawan yang gemar melakukan aktivitas yang tidak berhubungan dengan tugas dan tanggung jawabnya. Mengobrol, chatting, atau shopping di jam kerja, adalah hal-hal yang paling sering ditemui.

Jika Anda seorang pemimpin di perusahaan tempat Anda bekerja, apalagi jika Anda wanita dengan separuh anak buah berjenis kelamin pria, Anda perlu mengetahui penyebab dari masalah ini. Dengan begitu Anda dapat melakukan antisipasi dengan tepat. Meski sekarang bukan lagi zamannya mempersoalkan gender, tapi sebagian pria cenderung masih tak mau diatur kaum wanita.

Inilah para penyebab tersebut, plus solusinya:

1. Motivasi kurang

Orang bersemangat melakukan sesuatu yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, karena didorong oleh motivasi. Karena itu, jagalah motivasi tersebut. Tanamkan dalam diri bawahan, apa akibatnya jika mereka lalai terhadap tugas dan tanggung jawab. Dan, apa reward yang akan didapat jika mereka bekerja dengan baik dan memuaskan.

2. Tak suka pada tugas yang dilimpahkan

Bila menyukai sesuatu, kita pasti akan melakukan yang terbaik. Terkadang, karena merasa tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan, pengalaman, dan jabatan, orang terpaksa menerima saja tugas yang diberikan. Meski sebenarnya tak suka.

Untuk kasus seperti ini, yakinkan karyawan Anda bahwa apapun tugas yang diberikan perusahaan, itu yang terbaik bagi perusahaan dan baginya. Yakinkan pada mereka, tugas itu sangat penting dan dapat mempengaruhi maju tidaknya perusahaan tempat dia mencari nafkah.








3. Pengaruh dunia maya

Tak dapat dipungkiri, saat ini internet merupakan sesuatu yang paling menggoda. Sebab, melalui dunia maya, orang dapat mengakses apapun. Blok situs-situs tak penting, dan batasi penggunaan komputer hanya untuk bagian yang memang membutuhkan internet. Bila perlu, jika terjadi lonjakan rekening akibat penggunaan internet, peringatkan mereka untuk lebih efektif dan efisien dalam mengakses dunia maya.

4. Pengaruh teman

Kasus ini agak sulit ditangani, karena Anda tak bisa melarang orang bergaul dengan siapapun. Satu-satunya cara adalah, jika di antara karyawan Anda ada yang senang menebar pengaruh negatif, ingatkan dia dan kontrol semaksimal mungkin. Jika dia terbukti membuat karyawan lain tidak efektif bekerja, beri peringatan. Jika dia tak mau berubah, mutasikan sebagai pembelajaran.

5. Akhir pekan

Sudah menjadi kebiasaan di seluruh kantor, karyawan biasanya memiliki semangat kerja pada Senin-Kamis. Pada Jumat, karena Sabtu sebagian kantor libur, yang ada di benak kebanyakan karyawan adalah cara menghabiskan liburan di akhir pekan. Akibatnyam setiap Jumat ritme kerja cenderung menurun. Perketat pengawasan pada hari ‘rawan’ ini, dan pastikan mereka bekerja seperti biasanya.

Dikutip dari Vivanews
Selengkapnya...

Subscribe Now: google

Add to Google Reader or Homepage