Monday, November 28, 2011

Bebek dan Syaitan

Dalam Rangka Menyambut Tahun Baru Islam.

Dihari liburan sekolah Ahmad dan Fatima berkunjung pada Kakek-Neneknya di perkampugan, Ahmad diberinya Ketapel untuk bermain di kebun Kakek yang begitu luas. Dia berlatih dan memainkan Ketapelnya, akan tetapi ia tidak pernah bisa mengenai target. Ia sedikit putus asa, dan ia kembali ke rumah kakek.

Diperjalanan pulang ia melihat bebek peliharaan Nenek, yang baru keluar dari kolam, ia bersiap melontarkan peluru ketapelnya, lalu tepat di kepala bebek peluru itu mematikannya. Dia terkejut dan sedih, dalam kepanikannya ia menyembunyikan bangkai bebek itu di tumpukan kayu dan dedaunan. Fatima melihatnya!
Fatima sudah melihat semuanya, tetapi dia tidak mengatakan kejadian yang ia lihat kepada Kakek dan Nenek.

Keesokan harinya Nenek berkata, "Fatima, mari kita mencuci piring." Tapi Fatima berkata, "Nenek, Ahmad mengatakan kepadaku dia ingin membantu di dapur." Lalu dia berbisik kepada Ahmad, "Ingat bebek?"…… Ahmad mencuci piring.

Pada hari itu juga, Kakek mengajak cucunya pergi memancing di kolam, namun Nenek berkata, "Aku minta maaf…… Fatima jangan ikut, ia harus membantuku memasak untuk makan malam."

Fatima hanya tersenyum dan berkata, "Yah, memang benar, tapi Ahmad mengatakan kepadaku dia ingin membantu Nenek.". Fatima berbisik lagi, "Ingat bebek?"……. Fatima melenggang pergi memancing bersama kakek, dan Ahmad tinggal untuk membantu Nenek di dapur.

Setelah beberapa hari hal itu terjadi pada kedua anak itu, Ahmad selalu menangani tugas Fatima….. akhirnya Ahmad tidak tahan lagi.

Ahmad menghadap Nenek dan mengaku bahwa ia telah membunuh Bebek. Nenek berlutut, memeluknya dan berkata, "Sayang, aku tahu. Kamu telah membunuh Bebek dengan Ketapelmu Saat itu Nenek melihat di jendela apa yang terjadi, dan aku melihat semuanya, tetapi karena aku mencintaimu, aku memaafkan. Aku hanya bertanya-tanya berapa lama kamu akan membiarkan Fatima membuat kamu menjadi budaknya. "

Renungan

Apapun yang terjadi dimasa lalu, apapun yang kita lakukan ... Iblis terus selalu membayangi, agar kita selalu melakukan pembohongan, menipu, berhutang, ketakutan, kebiasaan buruk, kebencian, kemarahan, kepahitan, dll ... apapun itu ... Kita perlu tahu bahwa Allah melihat semuanya. DIA melihat kehidupan kita. DIA telah memberi petunjuk, agar kita tahu bahwa DIA mengasihi kita, dan bahwa kita terampuni.

Iblis senantiasa memelihara kita menjadi budaknya.

Dalam hal ini Allah memperlihatkan Kebesarannya, bahwa ketika kita meminta pengampunan, Dia tidak hanya mengampuni kita, akan tetapi DIA menghapus segala kekeliruan kita oleh KasihNYA, KaruniaNYA dan RahmatNYA yang sekaligus kita diselamatkan!


sumber : tulisan rekan di salah satu lembaga/kementerian indonesia Selengkapnya...

Wednesday, November 16, 2011

Kesederhanaan Kehidupan

Pagi ini ada dua tulisan yang saya baca bertemakan kesederhanaan. Tulisan pertama saya baca dari Surat kabar KOMPAS terbitan hari ini yang bertajuk: Hidup Sederhana, Watak Kepahlawanan. Budayawan Radhar Panca Dahana, seusai diskusi tentang kepahlawanan di Jakarta menyatakan bahwa pemimpin berjiwa pahlawan harus hidup setara dengan kebanyakan rakyat. "Jangan berusaha memaksakan hidup mewah meniru elite bisnis yang sebetulnya di luar kemampuannya sehingga terjadi korupsi yang merajalela," ujar Radhar. Lebih lanjut dinyatakan bahwa akibat perilaku hidup mewah, rakyat tidak percaya kepada elite dan politikus Indonesia.

Tulisan kedua saya baca dari Majalah TEMPO edisi terbaru yang mengupas tentang Indonesianis – julukan bagi para peneliti asing tentang Indonesia. Salah satu Indonesianis terkemuka dan banyak dikenal oleh kalangan ilmuwan di Indonesia adalah Herberth Feith dari Australia. Indonesianis yang satu ini hidupnya sangat sederhana. Dia pernah tinggal lama di Yogyakarta. Bagi para sahabatnya dia adalah orang yang sederhana dan bergaul dengan siapa saja.

Di Yogyakarta, Herbert identik dengan sepeda ontel tua. Dengan mengenakan batik lusuh dia mengayuh sepedanya kemana saja: menghadiri seminar, mengunjungi kenalan, atau berbelanja pisang. Arloji yang dikenakannya pun adalah sebuah arloji tua dengan tali arloji yang telah mengelupas hampir jadi dua bagian, sudah sangat kumal dan banyak tambalannya.

Kesederhanaan hidup Herbert Feith tidak membuat dia jatuh merk. Para kolega dan ilmuwan di Indonesia sangat menghormatinya. Bukunya banyak dijadikan referensi tulisan untuk kajian tentang Indonesia.

Membaca kedua tulisan yang bertemakan kesederhanaan ini, bathin saya berbisik: seandainya kita bercermin dan meneladani sikap hidup tokoh-tokoh yang sederhana, barangkali negeri ini akan lebih baik.

Sesungguhnya untuk bertahan hidup, manusia hanya butuh sedikit saja dari harta yang mereka usahakan. Selebihnya harta yang mereka usahakan itu untuk gaya hidup atau hidup gaya. Pangkat dan harta tak selamanya berbanding lurus dengan kualitas hidup. Bahkan seringkali manusia tertipu oleh kilasan-kilasan penampilan. Banyak manusia yang terlena oleh bayang-bayang semu kemegahan. Lalu menyebut hidup mereka telah pada puncaknya.

Sumber : tulisan dari salah satu rekan di kementerian indonesia
Selengkapnya...

Monday, November 07, 2011

Dilarang Masak Mie Instant Bersamaan Dengan Bumbunya

Mie Instant yang kita kenal memang salah satu jenis makanan kemasan yang sangat mudah penyajiannya, rasanya pas, dan harganya pun relatif terjangkau.

Akan tetapi tahukah Anda bahwa selain bahan pengawet yang terdapat dalam kandungan Mie Instant, ada ancaman lain dalam Mie Instant yang bisa membahayakan tubuh manusia? Hal ini ada hubungannya dengan cara memasak Mie Instant. Coba Anda perhatikan semua kemasan Mie Instant! Kebanyakan prosedur memasaknya adalah masak mie terlebih dahulu, baru setelah matang, bumbu dimasukkan. Mengapa dalam prosedur memasak Mie Instant tidak ada yang menganjurkan bumbu dimasak bersamaan dengan mienya? Untuk mengetahui alasannya mari kita simak keterangan berikut ini.

Bumbu Mie Instant ternyata mengandung bahan MSG (Monosodium Glutamate) adalah zat penambah rasa pada makanan yang dibuat dari hasil fermentasi zat tepung dan tetes dari gula tebu atau gula beet. MSG atau sering dikenal dengan sebutan vetsin atau michin ini memiliki fungsi sebagai bahan penyedap rasa, jadi tak heran jika rasa Mie Instant memang bisa memanjakan lidah. Tapi sebagai peringatan, kita dilarang memasak Mie Instant bebarengan dengan bumbunya karena Monosodium Glutamate bila dipanaskan hingga mencapai suhu 120 derajat celcius lebih, akan berpotensi menjadi Karsinogen.

Kita sama-sama tahu bahwa karsinogen sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia, disebabkan karena karsinogen merupakan zat yang dapat menyebabkan penyakit kanker. Zat-zat karsinogen menyebabkan kanker dengan mengubah asam deoksiribonukleat (DNA) dalam sel-sel tubuh, dan hal ini mengganggu proses-proses biologis.

Karena sekarang kita sama-sama telah mengetahui bahayanya memasak Mie Instant bersamaan dengan bumbunya, maka sebaiknya kita hindari hal tersebut. Demikianlah sekilas informasi ini, semoga posting kali ini bermanfaat. Terima Kasih.

Selain itu zat karsinogen ditemukan juga pada makanan-makanan dengan pengolahan yang tidak tepat, misalnya: pemanasan terlampau tinggi suhunya dan lama (menimbulkan zat trans fatty acid), cara penggorengan yang berlebihan dan penggunaan minyak goreng yang berulangkali (menimbulkan radikal bebas seperti: peroksida, epioksida, dsb., pengawetan dengan pengasinan yang berlebihan.

Sate (daging bakar) juga mengandung karsinogen. Zat pengawet makanan seperti formaldehida sebagai pengawet baso atau tahu, zat warna tekstil (bukan pewarna makanan) seperti methanyl yellow pada krupuk, tahu dll, rhodamin zat pewarna merah pada sirup, menurut penelitian dapat merangsang timbulnya kanker hati. (Jurnal Halal LP POM MUI).

sumber:http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10154115
Selengkapnya...

Subscribe Now: google

Add to Google Reader or Homepage